Kesetiaan Abadi: Kisah Hachiko dan Profesor Ueno

Jepang, kerjawoow.com Di awal abad ke-20, di Prefektur Akita, Jepang, terjalinlah ikatan yang tak terlupakan antara seorang profesor universitas dan seekor anjing setia yang diberi nama Hachiko. Profesor Eizaburo Ueno dari Universitas Tokyo memutuskan untuk mengadopsi Hachiko, seorang anjing Akita yang segera menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupannya. Setiap hari, Hachiko dengan setia menemani Profesor Ueno ke Stasiun Shibuya, tempat sang profesor pergi bekerja di Universitas Imperial Tokyo. Bahkan, setiap sore, Hachiko dengan antusias menyambut kepulangan pemiliknya tepat pukul 3 sore, menciptakan sebuah rutinitas yang menghangatkan hati.
Namun, pada tahun 1925, kesetiaan Hachiko diuji ketika Profesor Ueno tiba-tiba meninggal dunia di kampus universitas tanpa bisa mengucapkan selamat tinggal terakhir kepada sahabatnya yang setia itu. Meskipun kehilangan pemiliknya, Hachiko tidak pernah kehilangan harapan. Selama hampir sepuluh tahun berikutnya, dia terus mengunjungi stasiun dengan harapan melihat kembalinya Profesor Ueno, meskipun kenyataannya tidak akan pernah sama lagi.

Kisah kesetiaan Hachiko menyebar dengan cepat dan menjadi sorotan utama di seluruh Jepang. Setelah meninggal, Hachiko diabadikan dalam bentuk patung yang berdiri kokoh di luar Stasiun Shibuya, mengingatkan kita akan kekuatan cinta dan kesetiaan yang tak tergoyahkan. Kisah mengharukan ini menjadi simbol universal tentang ikatan yang kuat antara manusia dan hewan peliharaannya, dan hingga hari ini, patung Hachiko tetap menjadi destinasi yang dikunjungi oleh ribuan orang setiap hari, menginspirasi mereka dengan pesan kesetiaan abadi. (*)
- Apakah Ada Pemulung di Jerman ?20/07/2024






