NasionalInternasional

Saluran Siaga (Hotline) Untuk Pengaduan WNI Korban Gempa di Taiwan

Taiwan, kerjawoow.com Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei di Taiwan telah mengaktifkan saluran siaga (hotline) untuk dapat dihubungi terkait gempa bumi berkekuatan 7,2 skala Richter yang mengguncang Hualien, Taiwan, pada pagi hari Rabu (3/4) waktu setempat.

Iqbal S. Shofwan, Kepala KDEI Taipei, menegaskan bahwa hotline ini dirancang khusus bagi Warga Negara Indonesia (WNI) untuk memberikan laporan mengenai kondisi mereka jika terkena dampak gempa atau jika mengetahui ada WNI lain yang terdampak.

“Ikhtisar WNI di Taiwan agar tetap memantau informasi terbaru dari Otoritas Taiwan dan KDEI Taipei serta memberikan laporan jika ada WNI yang terkena dampak gempa melalui hotline yang telah kami sediakan. Kami juga menyarankan agar warga tetap waspada terhadap potensi gempa susulan,” ujar Iqbal dalam keterangan resminya di Jakarta pada hari Kamis.

Iqbal menjelaskan bahwa hingga pukul 13.24 waktu Taiwan pada hari Kamis (4/4), belum ada laporan mengenai korban WNI akibat gempa tersebut, baik itu korban jiwa maupun luka-luka. Informasi tersebut diperoleh melalui komunikasi antara KDEI Taipei dengan otoritas Taiwan, termasuk Central Emergency Operation Center (CEOC), serta organisasi kemasyarakatan WNI di Taiwan.

“Hingga saat ini, tidak ada laporan mengenai WNI, baik mereka yang bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) maupun pelajar, yang terkena dampak. Mereka masih dalam keadaan aman,” tambah Iqbal.

Iqbal juga menyampaikan bahwa berdasarkan komunikasi dengan CEOC, gempa bumi dengan kekuatan 7,2 skala Richter tersebut memiliki episentrum sekitar 20 km dari pantai, ke arah selatan Hualien. Hualien terletak sekitar 150 km di selatan Taipei.

“Tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan oleh Otoritas Taiwan. Namun, jika ada peringatan tsunami, akan disampaikan melalui pesan singkat,” katanya.

Saluran siaga (hotline)
Gempa bumi di taiwan (Google)

Selain itu, KDEI Taipei terus berkomunikasi dengan organisasi kemasyarakatan WNI di Hualien, termasuk Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU), Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Taiwan, Satuan Tugas Pekerja Migran Indonesia, dan Masjid Nurul Iman.

Iqbal menegaskan bahwa akses transportasi ke Hualien masih sangat terbatas. Oleh karena itu, KDEI Taipei akan terus memantau perkembangan situasi di lapangan dan berkoordinasi dengan CEOC serta organisasi kemasyarakatan WNI di Hualien. (*)

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button